Cara Mudah Belajar Berenang di Usia Dewasa
OPINI | 30 December 2013 | 06:40 Dibaca: 6268 Komentar: 24 12
Renang konon dikatakan sebagai salah satu
olahraga yang baik karena berenang membuat nyaris semua otot bergerak
baik otot tangan dan kaki. Olahraga berenang mempunyai resiko cidera
otot dan tulang yang rendah dibandingkan olahraga lain karena air itu
sendiri memberikan resistansi agar otot dan tulang tidak ditarik secara
keras dan tiba-tiba. Otot perenang lebih elastis dan lentur karena
gerakan renang bisa dilakukan dengan rileks dengan tarikan minimal.
Berenang juga bahkan aman dilakukan oleh wanita hamil, orang berumur
lanjut, dan bahkan orang yang lumpuh karena stroke.
Berenang juga melatih emosi dan ketenangan
perenang. Perenang yang merasa takut berada di kolam dalam maka dadanya
sulit untuk berkontraksi maksimal guna menghirup udara yang banyak.
Perenang harus melatih ketenangan diri di kolam agar tarikan nafasnya
normal terutama bagi yang menekankan berenang pada durasi waktu panjang
(marathon) dan bukan pada kecepatan waktu tempuh (sprint).
Berenang sebaiknya mulai dipelajari sejak usia
dini. Koordinasi tangan, kaki, dan mulut untuk mengambil napas akan
lebih mudah dilatih di usia dini dari pada di usia dewasa. Bahkan
seorang bayi yang belum bisa berjalanpun bisa dilatih berenang karena
tidak diperlukan keseimbangan tubuh seperti waktu berjalan.
Berenang bisa dilakukan sendiri dan bisa dilakukan
kapan saja, bahkan di saat cuaca hujan. Beberapa kolam melarang pengguna
untuk berenang disaat hujan karena kuatir disambar petir, meskipun
alasan ini sangat mengada-ada karena petir selalu menyambar tempat yang
lebih tinggi sedangkan kolam biasanya bukan di tempat tertinggi di
radius 40-50 meter. Kecuali kalau kolam yang terdapat di puncak gedung
seperti kolam perahu di hotel Marina Bay Sand Singapore.
Belajar berenang di usia dewasa lebih sulit,
sehingga disarankan untuk melatih gerakan secara terpisah dan bukan
sekaligus melakukannya. Orang dewasa yang belajar berenang bukan dengan
cara dipegang kemudian menggerakkan tangan dan kaki untuk bergerak maju
di air seperti cara belajar berenang pada anak-anak dimana gerakan dan
nafas dilatih bersamaan. Belajar berenang di usia dewasa adalah dengan
cara melatih koordinasi nafas lebih dahulu baru kemudian koordinasi
gerakan.
Melatih koordinasi nafas pertama-tama adalah dengan
berdiri vertikal di kolam dan kemudian memasukkan kepala ke dalam air
dengan cara menurunkan tubuh baik dengan membungkuk atau duduk didalam
kolam sehingga kepala berada di dalam air dan kemudian mengeluarkan
kembali kepala dari air dan dilakukan secara berulang-ulang. Ketika
kepala dalam air, harus membuang nafas lewat mulut dan hidung dan ketika
kepala keluar dari air harus menarik nafas secara penuh dengan
menggunakan mulut sehingga dada penuh dengan udara. Gerakan ini dilatih
berulang sampai lancar sehingga tubuh secara refleks akan membuang nafas
ketika dalam air dan menarik nafas ketika kepala muncur dari dalam air.
Setelah berlatih koordinasi nafas secara vertikal
lancar dilakukan maka sekarang masuk ke tahapan melatih koordinasi nafas
secara horizontal yaitu dalam posisi tubuh melayang horizontal dalam
air. Untuk ini latihan pertama dilakukan dengan berpegangan pada bibir
kolam dan berikutnya tanpa berpegangan di bibir kolam. Untuk latihan
pertama, sambil memegang bibir kolam kaki diangkat ke atas sehingga
tubuh horizontal di atas permukaan air. Kepala dan leher dimasukkan
kedalam air untuk membuang nafas dan kemudian kepala diangkat sampai
mulut muncul dari permukaan air untuk menarik nafas sambil kaki tetap
melayang secara horizontal. Setelah menarik nafas kepala kembali ditekan
kedalam air dan membuang nafas didalam air. Gerakan ini berulang-ulang
dilakukan dengan tubuh posisi horizontal dan ujung tangan berpegangan
pada bibir kolam atau bisa juga berpegangan pada papan pelampung.
Setelah lancar dengan pegangan di bibir kolam maka langkah berikutnya
adalah dengan tanpa berpegangan di bibir kolam dengan pola yang sama
dimana tangan dan kaki memanjang horizontal.
Jika ini sudah bisa dilakukan, yaitu sudah bisa
melayang dalam air dengan koordinasi gerakan nafas meskipun tangan dan
kaki belum digerakkan kecuali untuk menekan ke air agar kepala terangkat
ke permukaan air, maka secara teknis orang sudah dikatakan bisa
berenang meskipun belum bergerak maju. Artinya jika sudah bisa terapung
diatas air selama beberapa waktu tanpa menapak ke dasar kolam, bernafas
dengan normal dan tidak menahan nafas, mulut bisa menarik dan membuang
nafas ketika diatas dan dibawah air maka sudah dikatakan bisa berenang.
Langkah berikutnya adalah melatih gerakan dengan gerakan yang paling
mudah dengan gaya dada sambil tetap menjaga koordinasi nafas yang sudah
terlatih.
Tidak mudah memang belajar berenang bagi yang sudah
dewasa dengan hanya membaca petunjuk ini. Meskipun demikian prinsip
dasarnya adalah sebaiknya melatih koordinasi nafas lebih dahulu dari
pada koordinasi gerakan. Karena berlatih langsung keduanya akan sangat
sulit dan membuat frustasi sehingga malah berhenti mencoba untuk belajar
berenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar